Sabtu, 26 Februari 2011

Belum berjudul

         Tersenyum ku memandangi pondok mungilku berwarna ungu ditopang hijau. Hari ini aku tengah menambah bunga mawar putih di taman keciku yang berpola y, mawar ini sepertinya sudah banyak yang mulai meranggas padahal aku selalu berusaha merawat dan menjaganya sepenuh hatiku. Tiba-tiba lamunanku pecah kala sesuatu  menyentuh pundakku. Ternyata dia lelakiku, " kenapa melamun sayang?"  Ah ga apa-apa, jawabku spontan. Bener nih ga kenapa- kenapa? ia.. aku menguatkan. 
          Lelakiku tengah sibuk melakukan segala hal, dan selalu berkata semua ini demi kita.Hm, bahagia rasanya mendengarnya, walau beberapa tahun tlah lewat tak banyak yang telah diperbuatnya. Kadang ku berteman dengan pikiranku sendiri, apa si yang dikerjakan lelakiku itu. Kadang aku juga khawatir akan kesehatannya bila pekerjaannya terlalu diporsir. Aku mencemaskannya karena ku tahu jiwa mudanya tak sebanding dengan fisiknya. Aku juga tak mampu berbuat banyak untuk membantunya. Malah seringnya yang kulakukan mungkin menuntut ini dan itu.
                                                                            *****

              

Tidak ada komentar:

Posting Komentar