Minggu, 01 Mei 2011

,,,,

untuk apa kita berjalan jika tak lagi tahu tujuan
ucap ikhlas di bibirmu hatimu tak demikian
percuma banyak ku jelaskan pasti kau berkata nyata yang terlihat sedemikian
biar-biarlah kupendam semua yang ada jadi kistal, tak perlu orang tahu aku tengah berlakon dalam panggung lautan...
bilapun ku lelah mungkin kan tenggelam...






Selasa, 19 April 2011

Bulan

Aku tak percaya lagi pada malam yang kan setia pada bulan
memberi cahaya hingga bulan bersinar tiada lagi temaram
jutaan bintang tlah menemani malam menghias pekatnya
memberi arah yang pasti
kerlap kerlipnya menyilaukan  hingga bulan menghilang di balik awan

Jumat, 01 April 2011

Rumah Impian


Rumah Impian

            "Ria, tadi teman ayah telpon, dia mau jual rumahnya, letaknya di pertigaan jalan Kencana. Luas tanahnya 200 meter, bangunannya 2 lantai, harganya pun 200 juta tapi masih damai. Mereka jual karena butuh uang, orang tua pak Maksum sakit keras dan membutuhkan biaya yang besar. Bagaimana menurutmu?" nanti deh yah, aku lihat-lihat dulu rumahnya". Ayahku sangat paham keinginanku memiliki rumah selama beberapa tahun ini. Uang tabungan yang kami kumpulkan belumlah seberapa  jumlahnya  untuk mewujudkannya. Aku hanya seorang karyawan honorer di sebuah insitusi pendidikan yang gajinya hanya cukup untuk membeli sebulan  susu untuk anakku. Sedang mas Deni pekerjaanya tidak tetap gajinya hanya cukup buat operasional dan uang makan kami.
Ke esokan harinya aku bersama mas Deni mencari alamat yang ayahku maksudkan."Dekat perkantoran ? mana sih? kok gak ada ? 1, 2, 3 hmm... semua ruko yang berjajar tinggi". Mas lihat gak rumah yang ayah bilang?” gak tuh dek..
" Wah gimana nih ayah, alamat rumah temannya gak jelas begini, palsu mungkin. Tanda- tandanya pun gak ada ya?... "
"ya, gimana dek, mau kita lanjutkan yang ketiga kali muternya?"
udahlah mas, pusing kepalaku..kita pulang saja.."
Setiba di rumah aku lihat ayah tengah mengelap motor kesayangannya,.."Yah, gimana ini alamatnya gak jelas, aku sama mas Deni udah tiga kali muterin jalan itu tapi gak ketemu juga? salah mungkin yah?"
" masak sih, ayah memang belum pernah kesitu, gak mungkinlah teman ayah bohong. “Ya sudah nanti ayah hubungi lagi pak Maksumnya." Kulihat ayah langsung menuju telepon rumah yang terletak di  sudut ruang keluarga.
" Assalamualaikum pak Maksum ?”
“Saya Nandi..begini pak tentang pembicaraan tempo hari mengenai rumah bapak bagaimana? apa sudah ada peminatnya?.."
"Sampai saat ini yang melihat-lihat banyak pak,tapi belum ada yang cocok."
“Maaf pak Maksum, tadi anak saya hendak melihat , tapi tidak ketemu rumah bapak? apa alamat yang saya tulis salah ya? tolong pak sebutkan lagi?"
" Oh ia, Jalan kencana nomor 2b, samping kanan kirinya ruko.
“begitu ya, ya terimakasih nanti saya akan sempatkan melihatnya bersama anak saya. Assalamualaikum”.
            Sesuai dengan yang disepakati, ayah mengajakku pergi ke rumah pak Maksum kawan lamanya. “Nah itu rumahnya Ria?”  “ha, mataku terbelalak begitu mudahnya ayah menemukannya padahal, sepertinya kemarin gak ada rumah di sini selain ruko. “ “Bagaimana Ria kamu suka? “ aku hanya mengangguk.” ya klo begitu kita mampir ya?”. Hatiku bertanya-tanya tapi kuikuti saja langkah ayah. Nomor 2b, tertulis di pintu pagar rumah bercat putih yang sudah mulai kusam . Tampak pohon belimbing dan pohon jambu, yang menutupi halaman yang tak seberapa luas, membuat rumah itu terlihat gelap.
“Assalamualaikum?” Walaikum salam” jawab penghuni rumah, kulihat seorang ibu paruh baya berkerudung krem membukakan pintu dengan wajah  yang ramah. “ O, pak Nandi silahkan masuk....”. Ketika ku masuk kulihat sosok nenek yang sedang duduk di atas sebuah ranjang yang teronggok di ruang keluarga mereka, tampak pucat namun semangat masih menghias di wajahnya. Mungkin itulah orang tua pak Maksum yang sedang sakit keras pikirku dalam hati. Nenek itu sempat memberiku seyum, kubalas dengan seyum dan anggukanku. Si Empunya rumah mempersilahkan kami duduk di ruang tamu, tak lama pak Maksum datang. Ayah terlibat pembicaraan empat mata yang serius, lalu kuputuskan melihat-lihat keluar rumah. Bu Maksum mengajakku berkeliling rumahnya. Ia sempat bercerita ibunya harus cuci darah seminggu dua kali dan sekali cuci darah membutuhkan dana lima ratus ribu rupiah belum lagi obat-obatnya. Ginjalnya sudah rusak tidak bisa diobati lagi, cuci darah hanya menggatikan fungsi sementara ginjalnya. Setelah itu ia masuk  karena ibunya memanggil. Aku salut pada keluarga pak Maksum rela menjual harta satu-satunya demi orang tua mereka. Wujud cinta yang luar biasa.
Ketika di luar rumah aku heran, sebelah kanan rumah ada ruko berlantai 5 berwarna krem yang terlihat sangat modern, sebelah kiri  ada ruko bergaya Eropa minimalis bercat pink berlantai 7. Mengapa rumah ini di antaranya? berlantai dua putih kusam, lelehan hujan tampak di dinding tembok-temboknya, sangat terlihat tidak terawat, menambah kesan remang dan gelap.  Di sudut halaman terdapat kolam ikan berukuran kecil yang tak lagi berpenghuni. Hanya anyaman laba-laba mengiasinya. Di pintu pagar digatung papan bertuliskan rumah ini di jual hubungi nomor 08596352454 dengan tulisan cat merah yang meleleh.Tiba-tiba ayah menepuk pundakku, “ayo kita pulang, sudah diil”. “apa ayah? diil, uang dari mana?” tenang saja” jawab ayah meyakinkan..Ntah dari mana uangnya, ayah membeli rumah itu.
            Di rumah, ayah langsung menghitung uang yang akan diserahkan ke pak Maksum 184 juta. dengan wajah sumringah ayah berkata, kesempatan harus dimanfaatkan sebaik mungkin, kapan lagi ada rumah harganya bagus gini. Aku hanya tersenyum yang mengandung tanya. Aku berusaha menelisik mencari tahu kepada ibu, kata ibuku ayah punya sedikit tabungan tapi selebihnya ia pinjam uang di bank. Aku merasa bersalah pada ayah di hari tuanya dia masih memikirkanku yang harusnya sudah tanggung jawab mas Deni, suamiku. Tanggung jawabnya sudah selesai dihari ia menikahkanku, tapi begitu besar cintanya beliau tak rela melihatku seperti sekarang ini.
            Minggu pagi, kami langsung bergegas bermaksud melunasi pembayaran rumah. Ternyata mereka sudah siap pergi hanya menunggu kami. Ku masuki ruang-ruangnya satu persatu. Kudapati kamar berukuran panjang bercat putih kusam, ada kamar mandi di dalamnya sudah tak berpintu ruangnya tak berkeramik hanya warna alami semen, terasa dingin ketika ku mendekatinya. Buat bulu kukukku berdiri. Berikutnya ku selusuri sebuah pintu, ada lorong kecil berkelok-kelok tembus pintu ke pintu lagi. Aku menarik napas panjang ... akhirnya kutemu sebuah kamar untuk pembantu sepertinya yang memiliki 2 pintu langsung menghubung ke dapur. Ketika membuka pintu ke tiga aku hampir terjatuh ternyata tak ada batas apapun, ruang itu langsung lepas landas ke lantai satu. Dad dig dug jantungku mulai tak karuan, mengapa ada rumah model seperti itu. Aku berusaha lekas pergi hendak turun namun lantai yang aku injak pun lapuk, Krekkk bruuuuk....terperosok jatuh sebelah kakiku menggantung ke bawah, “Ayah! teriakku minta tolong”...Ayah muncul dari balik pintu berusaha menarik tanganku...
            Tok..tokkk kreeek suara pintu dibuka “Ria sudah siang, bukannya kamu kerja”. Ku buka mata, kepalaku pusing. Ibu membangunkanku. Ternyata aku hanya bermimpi, Ayahku sudah meninggal tiga tahun yang lalu. Mimpi itu begitu nyata.

Senin, 28 Maret 2011

Sebuah Peron Stasiun





Ku duduk di peron sebuah stasiun kesukaanku,

sembari menghitung-hitung waktu,
menatap detak detik itu
Anganku terbang bersama mimpi yang hendak kita labuh, sebuah negeri antah yang cuma kita..
Pondok mungil hijau ungu bertabur bunga, dihias cinta, diselimuti kasih
naungan kita mengukir segala-gala
menyemai benih, hingga memetiknya
merawatnya tumbuh sampai tutup usia

Suara menderu melaju... memanggil, menghenyak lamunanku
kereta pertama telah lalu, namun tanpamu
aku hanya tersipu tapi tak ragu karena cintamu selalu menguatkanku

Anganku mulai tak tentu, menyelinap relung-relung sukma penantian

Akan kulukis dinding-dinding pondok hijau ungu dengan tinta waktu perjalanan kita yang semanis madu hingga pahit selayaknya empedu..
Tiap waktu akan kusapa kau dengan senyuman, meracik sajian kesukaanmu
menjamu di ruang itu melahap puncaknya penuh selera



deru kembali melaju, hatiku mulai tak tentu debarannya terus memburu
Aku yakin Kau.....
Kau akan menjemputku
Ku akan melihat cerah wajahmu, menyapaku dengan senyuman yang meneduhkan
menghampiri penuh kehangatan, mengulurkan tangan, memegangku erat tak terpisahkan selalu....

"Ayo Sayang kita labuhkan impian kita" (kata mu)


Aku berhambur, terkesiap bangkit hendak menyambut kereta kedua
namun derunya makin hilang ditelan bayang
tertundukku layu membisu?

Kembali ku duduk di peron stasiun kesukaanku menunggu waktu
Tak sadar ternyata orang di sekitarku memandangku penuh selidik sembari berbisik
menelisik...
Aku hanya menebar seyum manis yang getir tiada guna nyinyir
membuang pandang yang menerawang berupaya membunuh sepi sunyi sendiri


Kucari pesan-pesanmu ditumpukan puisimu

" Tetaplah menungguku di peron stasiun kesukaanmu, hitung bebatuan ganjalan rel dan ikuti liukannya di setiap kelokan kelak kau akan tahu. Aku telah usai menyiangi rerumputan . Sabarlah jangan wasangka. Aku nujumu.."

Hati teduh membaca pesanmu gerimispun luruh di wajahku

Kereta ketiga akan melintas, ku menatap cemas, debar jantungku makin memburu waktu
kali ini harus ada kau,..tahukah? hatiku galau.. aku lelah menantimu..
namun ku masih di sini di peron stasiun kesukaanku setia pada waktu...
menunggumu, menantimu menjemputku memberikan sekuntum ketulusan dan kesucian cintamu lewat mawar putih kesukaanku nuju impian yang hendak kita labuh....

Jumat, 25 Maret 2011

Ini Rumah Mungilku...

Mawar Putih

               Aku suka mawar putih karena mawar  putih, melambangkan kesucian, kemurnian, kerendahan hati , penghormatan, ketulusan cinta dan peduli dengan orang lain. Aku berharap  bisa menjadi seperti makna dari bunga  itu. Juga selalu berharap ada seseorang yang mencintaiku   memberiku satu mawar putih  dengan senyumannya yang indah, terlebih dari itu ia pun memaknai apa arti bunga yang diberikannya,..hingga saat ini itu cuma impian...

Nyatanya


Seribu hari tlah lalu nyatanya kita belum juga mampu
menjaga rasa agar selalu ditempatnya
mengendalikan gejolak emosi membara
masih saja berulang melakukan keliru yang sama

Entah dititik mana akhirnya kita bisa melerai perbedaan
memadu,merangkai, menata, mengikat, menyatu sejalan
tanpa aral kendala di antara jarak... ruang....waktu..

Melati



1. SEJARAH SINGKAT 
Melati merupakan tanaman bunga hias berupa perdu berbatang tegak yang hidup menahun. Di Italia melati casablanca (Jasmine officinalle), yang disebut Spansish Jasmine ditanam tahun 1692 untuk di jadikan parfum. Tahun 1665 di Inggris dibudidayakan melati putih (J. sambac) yang diperkenalkan oleh Duke Casimo de’ Meici. Dalam tahun 1919 ditemukan melati J. parkeri di kawasan India Barat Laut, Kemudian dibudidayakan di Inggris pada tahun 1923.
Di Indonesia nama melati dikenal oleh masyarakat di seluruh wilayah Nusantara. Nama-nama daerah untuk melati adalah Menuh (Bali), Meulu cut atau Meulu Cina (Aceh), Menyuru (Banda), Melur (Gayo dan Batak Karo), Manduru (Menado), Mundu (Bima dan Sumbawa) dan Manyora (Timor), serta Malete (Madura). 
2. JENIS TANAMAN 
Diantara 200 jenis melati yang telah diidentifikasi oleh para ahli botani baru sekitar 9 jenis melati yang umum dibudidayakan dan terdapat 8 jenis melati yang potensial untuk dijadikan tanaman hias. Sebagian besar jenis melati tumbuh liar di hutan-hutan karena belum terungkap potensi ekonomis dan sosialnya. Tanaman melati termasuk suku melati-melatian atau famili Oleaceae.
http://www.scribd.com/doc/887204/Melati

Apa?

 Apa yang harus aku katakan bila tiada lagi kau bedakan hitam putihnya

Jika telah lelah menjadi bayangan, bunuh saja bayangan hitam itu, buang jauh...

agar tak lagi menghantuimu setiap waktu

Tetaplah jadi putih agar tak selalu meragu

Melontarkan keliru yang ku tak tahu, tak ku maksud bisa membunuhku


Bunga Bangkai

BUNGA BANGKAI


Salah satu bentuk keanekaragaman hayati khas/ endemik Indonesia adalah bunga raksasa yang selama ini kita kenal dengan nama Bunga bangkai. Beberapa orang ternyata memiliki pemahaman yang berbeda tentang "Bunga Bangkai". Mereka menyebutkan bahwa bunga bangkai adalah Rafflesia. Memang tidak salah...Rafflesia memang kita kenal sebagai bunga bangkai, tetapi bunga bangkai sendiri bukan hanya Rafflesia. Nama Bunga Bangkai digunakan berdasar pada baunya yang khas dan menyengat seperti bau bangkai.

Di Indonesia dikenal 2 jenis bunga bangkai yaitu: Patma Raksasa ( Rafflesia arrnoldii ) dan Suweg Raksasa ( Amorphophallus titanum )

1. Bunga Patma raksasa ( Rafflesia arnoldii )
Merupakan tumbuhan khas dari Propinsi Bengkulu, Sumatera, dan merupakan flora endemik Indonesia

Bunga ini merupakan parasit tidak berakar, tidak berdaun, dan tidak bertangkai. Diameter bunga ketika sedang mekar bisa mencapai 1 meter dengan berat sekitar 11 kilogram. Bunga menghisap unsur anorganik dan organik dari tanaman inang Tetrastigma. Satu-satunya bagian yang bisa disebut sebagai "tanaman" adalah jaringan yang tumbuh di tumbuhan merambat Tetrastigma

Bunga mempunyai lima daun mahkota yang mengelilingi bagian yang terlihat seperti mulut gentong. Di dasar bunga terdapat bagian seperti piringan berduri, berisi benang sari atau putik bergantung pada jenis kelamin bunga, jantan atau betina. Hewan penyerbuk adalah lalat yang tertarik dengan bau busuk yang dikeluarkan bunga. 

Bunga hanya berumur sekitar satu minggu (5-7 hari) dan setelah itu layu dan mati. Presentase pembuahan sangat kecil, karena bunga jantan dan bunga betina sangat jarang bisa mekar bersamaan dalam satu minggu, itu pun kalau ada lalat yang datang membuahi.

Klasifikasi:
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Rafflesiales
Famili: Rafflesiaceae
Genus: Rafflesia
Spesies: R. arnoldii
2. Suweg Raksasa ( Amorphophallus sp )
 
Tumbuhan ini memiliki dua fase dalam kehidupannya yang muncul secara bergantian, fase vegetatif dan fase generatif. Pada fase vegetatif muncul daun dan batang semunya. Tingginya dapat mencapai 6m. Setelah beberapa waktu (tahun), organ vegetatif ini layu dan umbinya dorman. Apabila cadangan makanan di umbi mencukupi dan lingkungan mendukung, bunga majemuknya akan muncul. Apabila cadangan makanan kurang tumbuh kembali daunnya.

Amorphophallus titanum

 Bunganya sangat besar dan tinggi, berbentuk seperti lingga (sebenarnya adalah tongkol atau spadix) yang dikelilingi oleh seludang bunga yang juga berukuran besar. Bunganya berumah satu dan protogini: bunga betina reseptif terlebih dahulu, lalu diikuti masaknya bunga jantan, sebagai mekanisme untuk mencegah penyerbukan sendiri. Hingga tahun 2005, rekor bunga tertinggi di penangkaran dipegang oleh Kebun Raya Bonn, Jerman yang menghasilkan bunga setinggi 2,74m pada tahun 2003. Pada tanggal 20 Oktober 2005, mekar bunga dengan ketinggian 2,91m di Kebun Botani dan Hewan Wilhelma, Stuttgart, juga di Jerman. Namun demikian, Kebun Raya Cibodas, Indonesia mengklaim bahwa bunga yang mekar di sana mencapai ketinggian 3,17m pada dini hari tanggal 11 Maret 2004 . 

Bunga mekar untuk waktu sekitar seminggu, kemudian layu. Apabila pembuahan terjadi, akan terbentuk buah-buah berwarna merah dengan biji di pada bagian bekas pangkal bunga. biji-biji ini dapat ditanam. Setelah bunga masak, seluruh bagian generatif layu. Pada saat itu umbi mengempis dan dorman. Apabila mendapat cukup air, akan tumbuh tunas daun dan dimulailah fase vegetatif kembali.karena keunikan bunga ini, bunga ini sering diperjual belikan oleh manusia, itulah faktor utama bunga ini langka.

Amorphophallus paeoniifolius
 



Klasifikasi
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Alismatales
Famili: Araceae
Genus: Amorphophallus
Spesies: Amorphophallus sp
Dari klasifikasinya, Suweg raksaasa merupakan kelompok tumbuhan Angiospermeae dari kelas Monocotyledoneae
Berdasar klasifikasinya, tumbuhan ini merupakan kelompok tumbuhan Angiospermae dari kelas Dicotyledoneae

Merupakan tumbuhan parasit obligat, memiliki ukuran yang sangat besar bahkan merupakan bunga terbesar di dunia. Merupakan kelompok tumbuhan Liana ( merambat ), tidak berdaun dan tidak memiliki kemampuan ber-fotosintesis.

Kamis, 24 Maret 2011

Kembang Telang

Kembang telang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
?Kembang telang
Kembang telang (Clitoria ternatea)
Kembang telang (Clitoria ternatea)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae
Upafamili: Faboideae
Bangsa: Cicereae
Genus: Clitoria
Spesies: C. ternatea
Nama binomial
Clitoria ternatea

Kembang atau bunga telang (Clitoria ternatea) adalah tumbuhan merambat yang biasa ditemukan di pekarangan atau tepi hutan. Tumbuhan anggota suku polong-polongan ini berasal dari Asia tropis, namun sekarang telah menyebar ke seluruh daerah tropika.
Sejak dulu tumbuhan ini ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias karena bunganya yang berwarna biru terang. Bunganya di berbagai tempat Asia Tenggara dimanfaatkan sebagai pewarna makanan atau kue. Di Malaysia, ekstrak mahkota bunganya dipakai untuk mewarnai ketan. Di Thailand, minuman penyegar berwarna biru dari ekstraknya dinamakan nam dok anchan (น้ำดอกอัญขัญ). Di Indonesia bunga telang digunakan sebagai obat mata.Terdapat varietas dengan mahkota bunga berwarna putih.

Mawar


 Mawar yang sempat tumbuh di pekarangan rumah, walau sudah mati pohonnya, gambarnya masih utuh dapat dikenang lebih lama

Sabtu, 19 Maret 2011

Lagu Lama



Malam dihias gerimis  terpaku sepi di sini
hanya rembulan senyum untukku..
sering ku bertanya pada lubuk hatiku mengapa jatuh cinta pada dirimu
sedang ku tahu dirimu? diriku?..
tapi ntah mengapa sebabnya aku  jatuh cinta
Terkadang ingin ku menepis semua rasa di hatiku
atau kubuang saja kenangan bersamamu
ternyata begitu berat untuk melupakan dirimu
akankah kita berdua tetap menyatu?

Y

Terima kasih tuk semua waktu yang selalu kau sematkan ku di dalamnya

Cinta, rindu, kasih sayang kau curahkan tak henti mengalir

seribu hari tlah lalu..maaf jika ku masih saja sangsi dan ragu akan kesungguhan


Masih tertanam di pelupuk mata, kala  sang mentari beranjak naik
ku dapati sepotong seyum yang membuka hari...
tulus,...menyejukkan hati..dan ternyata jadi panah  menusuk jantung

Jumat, 18 Maret 2011

Maaf

Tulis harimu dengan kenangan, ...
ungkap asa, suka, duka, lewat milyaran kata..rangkai sesukamu bisikmu selalu ditelingaku
Aku hanya mengangguk,walau batinku masih menolaknya..
pernahkah kau tanya mengapa ku selalu urung membuka pita..
pastilah aku hanya maju selangkah dan terus diam membatu..
mungkin kau  telah lelah membujukku, yang sampai detik ini tak bergeming..
maaf...aku selalu ragu...
maaf... aku  masih saja tunduk pada takut...

Galau

            Mengapa aku merancau?
              tahukah kau hatiku galau
            titik-titik peluh tlah mengkristal di tubuhku
             impianku siang
             harapanku malam
             semua bertumpu pada bahtera yang karam
             jika subuh nanti kapal belum siap
             sedang kokok ayam tlah memanggil
             pelayaran mungkinkah kan terhenti...?

Senin, 07 Maret 2011

             Telah lebih seribu hari, melewati masa bersama. Suka duka berpaut jadi satu melebur dalam diri. Tak pernah terbersit di angan melangkah seperti ini, namun mungkin Tuhan tlah catatkan tentang riwayat hidupku yang begitu pelik. Aku sering berkaca pada malam, saat sunyi adalah waktu untuk berkoreksi diri. Apakah yang kutorehkan pada kalenderku hari ini. Aku sering menangis tapi esoknya aku akan melakukannya lagi. Kesalahan yang kuanggap tak salah. Kadang hidupku berasa gamang, apa yang ku cari, kadang semua hasratku hilang tak tahu ntah kemana. Menjalani apa yang aku jalani. Tersenyum ku lirih dan perih.
          Haruskah kumenunggu bahtera yang tenggelam ataukah aku yang menenggelamkan diri sendiri. Hingga kini jawaban itu abstrak tak nyata. Lima huruf itu membuatku tak tentu arah. Melihatmu membuatku yakin tapi juga ragu. Menata harap yang cemas. Mampukah aku setegar batu karang, yang ku tahu diapun lama-lama terkikis air yang datang menenjang. Beri aku jalan dan ruang yang lapang. Tak ingin lagi kurasakan gundukan yang mengekang di dada ini.

Anyaman kusut

telah seribu hari kita merajut anyaman kusut ntah kapan jadinya
ku sulam benang ini ,yang satu ternyata tersangkut, yang satu lagi malah jadi semrawut
carut marut kadang membuatku jadi kalut...takut dan tersudut..
menuntutmu wajahmu kian cemberut hingga aku semaput
kau lari pada malam sampai larut..berharap pada limpahan yang berturut-turut
aku hanya diam bersungut-sungut dengan harapan menggelayut
kapan terwujud...............????

Yang Tersisa

 Satu-satu pergi meninggalkan jejak langkah yang telah kutorehkan di lembar kelamku
taman kecil tempat kita bercerita tentang dua dunia yang berbeda hingga melabuhkan asa diam lengang tak bernyawa ditinggal penikmat setianya
dua roda yang membawa kita mengitari  kenangan menyusuri kelok-keloknya termangu di sudut ruangan menunggu waktukan menyentuhnya
masakan yang selalu kuracik sedemikian rupa hingga kau melahapnya dengan tak bersisa lenyap ntah kemana..

yang tersisa adalah ingatan di jiwa yang telah kita lukis bersama tak akan pergi selamanya..
Siang ini terik begitu membakar wajahku
langkah kilatku tak mampu melawan, hingga meleleh ku dibuatnya
                                                  07032011

Rabu, 02 Maret 2011

Angan

Aku masih di sini menggantungkan harapan di atas awan,
setia pada waktu yang berjalan.
Tersenyum pada keadaan,
menangis pada kesalahpahaman.

diletihku.. ku berandai andai seakan akan..
padahal tak boleh kulakukan
namun tetap tak ku hiraukan
demi angan-angan yang ingin jadi kenyataan



Keajaiban W A K TU

Begitu dahsyatnya waktu yang bisa merubah segala
duka jadi suka
suka jadi duka
benci jadi cinta
cinta jadi benci..

 semua serahkan pada waktu
waktu akan menjawabnya

biarlah waktu berjalan
jalani seiring waktu

maaf tak ada waktu..
lagi dikejar waktu

masih ada waktu
beri aku sedikit waktu

waktunya sudah tiba
waktu akhirnya menjemputnya


semua tentang waktu...
dari yang santai, menunggu, terdesak, terhimpit, tersudut, hingga berharap takluk pada sang waktu


















Suatu sore di ujung jalan..
kala suara adzan ashar berkumandang
aku telah kehilangan
sebagian impian juga harapan
menghadirkan tangis yang berkepanjangan


Akhirnya

       Setelah sekian lama,ternyata mereka yang pergi
       waktu yang tlah mengusirnya
       membawa ke tempat yang tak lebih layak dari sebelumnya


Dulu aku terbenam ke ruang-ruang gelap tercekat takut yang lama
melalui hari yang penuh tanya
kau merenggut ceriaku saat tawa harusnya milikku


Kau mengenalkan pandangan dendam di matamu, 
saat mataku memandangmu lugu
Suara kejam yang kau lontarkan  sempat buatku lunglai tak berdaya

Kini waktu mengajarkan segala
Aku bukan gadis lugu,yang tak berdaya dan dikekang takut luar biasa
Ku tahu semua
sekarang kau tinggal sisa
Tuhan memberikan kecerahan atas segala
Akhirnya ku percaya

takkan kupertahankan bara di dada yang tertanam lama 
biarlah semua berjalan atas kehendakNya












Ruang itu

Tak kutemu lagi untaian kata indah  di ruang itu
mungkin tlah tertumpuk oleh ribuan kata yang harus kau rangkai
atau waktu membuatmu alpa akan keadaan
jadi hiasan yang membosankan

Yang Tertunda

Aku tak pandai bersyair ataupun berceloteh mengutak atik kata
semua lugas setulus apa yang ada..
semoga waktu kan terus membawa
nuju impian yang selalu tertunda
di sebelah sana janjiku masih senantiasa ada
meski hanya di ujung asa..

Senin, 28 Februari 2011

ujung jalan itu...

        Menangislah bila harus menangis karena kita manusia. ....
Dulu ada seorang teman pernah berkata,.. kenapa kamu sedih terus kapan bahagianya? Sambil berlalu ia hilang di hadapanku. Kata-kata itu begitu menukil di benak, juga membuatku berfikir sedikit membenarkan ucapannya. Aku mulai merangkai kata mencoba berjanji pada hati. "jangan menangis lagi".
         

Sabtu, 26 Februari 2011

Belum berjudul

         Tersenyum ku memandangi pondok mungilku berwarna ungu ditopang hijau. Hari ini aku tengah menambah bunga mawar putih di taman keciku yang berpola y, mawar ini sepertinya sudah banyak yang mulai meranggas padahal aku selalu berusaha merawat dan menjaganya sepenuh hatiku. Tiba-tiba lamunanku pecah kala sesuatu  menyentuh pundakku. Ternyata dia lelakiku, " kenapa melamun sayang?"  Ah ga apa-apa, jawabku spontan. Bener nih ga kenapa- kenapa? ia.. aku menguatkan. 
          Lelakiku tengah sibuk melakukan segala hal, dan selalu berkata semua ini demi kita.Hm, bahagia rasanya mendengarnya, walau beberapa tahun tlah lewat tak banyak yang telah diperbuatnya. Kadang ku berteman dengan pikiranku sendiri, apa si yang dikerjakan lelakiku itu. Kadang aku juga khawatir akan kesehatannya bila pekerjaannya terlalu diporsir. Aku mencemaskannya karena ku tahu jiwa mudanya tak sebanding dengan fisiknya. Aku juga tak mampu berbuat banyak untuk membantunya. Malah seringnya yang kulakukan mungkin menuntut ini dan itu.
                                                                            *****

              

Lelaki Kecilku

           Kata-kata yang ku rangkai mungkin taklah indah, tapi mengungkapkan sesuatu yang tlah lama kutinggalkan menjadi sesuatu keindahan yang tak terlukiskan. Begitu banyak masa yang tlah lewat terpendam di benak menjadi tumpukan yang tak terkira. Apa yang terurai kadang menjadi kacau,tak jelas arahnya. 
            Seperti saat ini aku tak tahu apa yang akan ku tuangkan. Aku hanya ingin menyentuh tiap tuts huruf di atas laptopku. Sesekali kupandangi wajah lelaki kecilku yang baru tertidur. Beberapa hari ini batuk begitu menyiksanya. Seharian ini batuk terus menggelitikinya, hinggga membuatnya ogah minum susu padahal cuma cairan itu hobinya. Sebulan terakhir ini dia menghampiriku tatkala ku menawarinya minum obat, tapi memusuhiku kala ku menawarkan semangkuk makanan. Untuk balita seusianya, mungkin aneh didengarnya. Tapi itulah  lelaki kecilku. Mungkin dia lebih dulu mengenal obat ketimbang siapa ibunya.
           Dua tahun tlah lewat, namun sampai detik ini obat masih menjadi menu yang tiap hari tersaji. Aku kadang bosan memberinya itu, tapi  aku malu sendiri ketika dengan wajah juga kata polosnya berkata" minum obat biar sembuh?". Sejak usianya lima hari hingga kini tak terhitung jumlah obat yang masuk ketubuhmya. Aku tahu semangatnya jauh lebih kuat dibanding aku sendiri ibunya. Wahai lelaki kecilku maafkan ibu, yang tak dapat berbuat banyak untukmu selain berusaha dan berdoa untuk kesembuhanmu. Ibu juga belajar atas kesabaran dan semangatmu untuk sembuh. Ya Allah berilah kesembuhan lelaki kecilku.
            Tadi untuk kesekian kalinya lelaki kecilku bersua dengan dokter khususnya, setelah diperiksa , dokter bilang hari Rabu ke sini lagi ya..? Aku hanya bisa menarik napas panjang. Dalam rentang sebulan ,dua kali berkunjung itu sudah sering terjadi. Hati kecilku berkata semoga sudah sembuh hingga tak harus datang lagi.
                                                           
                                                                   ***************
            Jumat, sehari sebelum valentine tiba merupakan hal yang tak terduga. Ternyata hari itu aku harus melahirkan bayi dalam kandunganku walau belum waktunya. Ketika pagi menjelang cairan yang seharusnya belum keluar sudah mengalir seperti  kran. Alhasil sebelum shalat Jumat tiba aku telah mendengar suara tangisan bayi  keras sekali. Walau detak jantungnya sempat tak beraturan karena ketuban telah kering hingga  akhirnya dokter memutuskan untuk cesar. Kulitnya putih, ada belahan di dagu, bibirnya merah, Syukur alhamdulilah  dia baik-baik saja, Lengkap semua anggota badannya. Aku telah memiliki lelaki kecil yang tampan.Terima kasih ya Allah.
           Ketika malam tiba lelaki keciku menangis tapi tangisannya tak sekuat ketika dia dilahirkan. Saat di beri susu dia seakan menolak. Dag-dig dug jantungku,ada apa ini. Setelah diperiksa akhirnya dia di bawa ke ruang perinatologi. Aku masih berpikir dia tidak akan apa-apa. Tapi sepertinya tak sesederhana itu yang terjadi. Bahkan dia belum pulang saat aku diijinkan pulang oleh dokter. Senin siang dengan suara terisak perawat yang juga kakak sepupuku memberi tahuku. Lelaki kecilku yang lucu, memiliki kelainan usus yang membuatnya tak dapat buang air walau empat hari sudah dilahirkan. Seketika tangisku pecah.. apalagi saat tahu cuma operasi jalan satu-satunya. Tak kuhiraukan ucapan disekelilingku yang melarangku menangis kuat-kuat karena luka cesarku belumlah sembuh. Hari itu aku tetap pulang walau meninggalkan lelaki kecilku. Sebelum pulang aku sempat menjenguknya. Dia membuka matanya seolah meminta tolong, perutnya mulai kembung, kulihat selang di mulutnya mengeluarkan caitran berwarna kehijauan. Infus melekat dibagian tubuhnya yang lain menjaga agar kondisinya tetap stabil. Kutinggalkan dia dengan segala gundah dan kecemasan yang tak terkira.
           Senin malam kakakku mengabari lelaki kecilku harus pindahkan ke rs yang ada bagian bedah. Tapi kami harus menyediakan dp 10 juta karena diperkirakan biayanya lebih dari 20jt. Tangisku makin pecah,  uang segitu tak dapat disediakan dalam waktu dua jam,syukur alhamdulilah keluarga memberikan dukungan  akhirnya keesokan harinya dia bisa di bawa ke rs HK. Setelah diteliti lelaki kecilku menderita Hirsprung. Dokter menjelaskan kelainan itu terjadi karena ada sebagian syaraf di usus yang tidak berfungsi sehingga tak dapat mendorong kotoran keluar. Jalan terbaiknya adalah membuang bagian tersebut dengan jalan operasi.
         Rabu siang ponselku berbunyi, ternyata perawat mengabari jam 13.00 lelaki kecilku akan di operasi. Di sana lelaki kecilku tanpa keluarga hanya bersama tim dokter dan perawat. Kuberi tahu keluargaku dan langsung menuju ke sana. Aku hanya bisa menangis tak berbuat apa-apa, mengalirkan air mata sembari berdoa semoga baik-baik saja. Ponselku terus berbunyi memantau keadaan lelaki kecilku. Beberapa jam terlewati alhamdulilah operasi berjalan lancar. Aku berpikir penyakitnya sudah hilang. Tapi ..... hari itu aku baru tahu operasi itu bukanlah jadi yang terakhir...tapi nanti akan ada yang kedua. Untuk operasi ke dua harus menunggu berat badannya 7 kg atau usianya 9 bulan. Selama penantian itu lelaki kecilku harus bab melalui usus yang menonjol keluar di bagian perut kirinya. Seketika waktu terasa terhenti, ya Allah begitu berat ujian yang kau berikan untukku, Aku tahu aku banyak melakukan kesalahan tapi... haruskah seberat ini??? Aku terus mengutuki diri kenapa lelaki kecilku, kenapa...?
                                                                 *********
           Tubuhku terasa lelah, baru semalam akhirnya lelaki kecilku dapat tidur pulas. Malam sebelumnya batuk makin menggelitik hingga membuatnya muntah-muntah. Bahkan megap-megap tak kuasa melawan. Tubuh mungilnya membuatku tak kerasan melihatnya. Ku usap-usap dada dan punggungnya  mencoba sedikit meringankan deritanya. Hanya 30 cc susu seleranya, selebihnya dia lemparkan botol itu jauh-jauh darinya. Di usianya yang kedua beratnya baru 9,5 kg dengan tingggi 82 cm.
                Pagi tadi ketika subuh menjelang suara lelaki kecilku membangunkanku,..."mama susu?". Aku terhenyak, tapi aku bersyukur kondisinya mulai membaik, dia sudah berselera dengan satu-satunya favoritnya.
Cemas sempat hinggap lagi, ketika kuberanjak kerja dengan suara dan tatapan lugunya ia berkata, "mama jangan kerja".

Senin, 21 Februari 2011

Kehilangan

           Malam kian larut, beribu kenangan  teruntai di benak tak dapat terurai karena waktu. Telah hilang masa di mana teman setia cuma tinta dan lembar polos. Telah kutinggalkan itu pertengahan Mei tiga tahun silam. Kadang aku merasa kehilangan, rutinitas yang kujalani selama berapa dekade tak dapat kulakukan lagi. Tak ada orang melarang,hanya hati kecilku sendiri membungkam setiap niat terbersit di angan. Mungkin hal ini sedikit banyak mempengaruhi pikiranku.Tak ada tempat curhat paling setia kecuali dia. Selalu ada di dekatku saat ku menangis bahkan saat air mataku tak dapat menetes lagi. Kini ada pengganti namun tak dapat ku sejujur pada teman setiaku dulu.

Cinta Tak ada Logika....

Kd , Raul segera menikah, berita itu yang tengah wara-wiri di infotaiment seluruh stasiun tv minggu ini. Ada yang bilang Kd ,telah menemukan cinta sejatinya,Lho..selama 13 tahun dia menikah apakah itu bukan cinta sejati,..apakah cinta itu sejati bila dibangun di atas perselingkuhan? hanya mereka yang menjalaninya yang tahu...cinta memang tak ada logika seperti judul lagunya Agnes Monica.